Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2015

Pekalongan Raih Predikat Kota Kreatif Dunia

29 Oktober 2009 lalu Batik telah diresmikan oleh  The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization  (Unesco). Dalam peresmian itu, kini menjadi suatu kembanggaan tersendiri bagi kota yang mempunyai julukan 'Kota Batik' yaitu Pekalongan. http://kotakreatifdunia.blogspot.com/ Pekalongan yang meraih predikat 'Kota Kreatif Dunia' kini sudah membuka Fakultas Teknologi Batik di Universitas Pekalongan (Unikal). Di jurusan Teknologi Batik tersebut, terdapat mahasiswa yang berasal dari Jepang dan Korea--saya tidak tahu tepatnya berapa--. Mahasiswa Mancanegara tersebut memilih Unikal dan masuk di jurusan teknologi batik ingin mempelajari kesenian budaya Indonesia. Sebagai pemilik kesenian tersebut merasa bangga bukan?   http://radarpekalonganonline.com/ Tak hanya itu, Kota Pekalongan sebagai peraih predikat 'Kota Kreatif Dunia' memasang spanduk yang bertuliskan 'Pekalongan Kota Kreatif Dunia' disetiap sekolah di Pekalongan, bai

KLISE

Menemukannya atau tidak memang belum bisa diprediksi. Namun, bagaimana jika berharap dapat menjalin pertemanan atau sahabat pena?. Memperhatikannya secara awang memang sudah cukup lama. Tertarik ketika tulisannya mampu membuat jatuh hati. Hobi dan kegemaran hampir sama, kebiasaan pun tidak ditanyakan lagi sebagai seseorang yang sama-sama berupaya untuk merancang parodi. Cangkir yang berisi cairan beraroma klasik nun elegan tak pernah absen ketika sang pena mengalun merangkai setiap kata hingga menjadi sebuah prosa yang bermakna. Secangkir kopi. Kopi selalu menemaninya ketika lembaran demi lembaran itu terisi penuh. Kopi selalu menjadi pelor inspirasinya—bukan kau saja yang merasakan seperti itu—dalam pengaliran ide. Entah tepatnya kapan menemukan sang penggores pena sederhana, namun luar biasa itu. Menemukannya di dunia dengan daya informasi tidak terbatas yang siapa pun, kapan pun, dan di mana pun dapat mengaksesnya. Memang tak mengenalnya pasti. Lama selalu menanti