Aku rindu hujan
Aku rindu aroma tanah kering tersiram air hujan
Aku rindu melihat titik-titik air menempel di kaca depan
Aku rindu ketika hati ini bercerita penuh tekanan
Aku rindu basah
Aku rindu para mulut pembantah
Aku rindu mulut ocehan para bedebah
Aku rindu bayangan penuh kisah
Aku rindu dingin
Aku rindu dingin dengan hembusan angin
Aku rindu dingin saat aku terjebak di sebuah tempat yang
membuatku nyaman
Aku rindu hujan saat menunggu deras hujan itu berhenti dan
entah sampai kapan
Aku rindu mengigil
Aku rindu menggigil dan mulutku memanggil
Aku rindu menggigil dan minuman hangat itu berusaha kuambil
Aku rindu menggigil dan menikmati cairan hangat yang
menyusuri tubuh dengan detail
Jakarta, Oktober 2015
Prajna Vita_
Aku rindu mengingat
masa lalu yang tetap selalu terasa baru
Komentar
Posting Komentar