Aku tak bisa menulis, aku tak
bisa berkata, aku tak bisa bertutur. Aku bisu namun aku berbicara. Aku buta
namun aku mengamati. Aku tidak peka namun aku merasa. Aku mati rasa namun aku
tahu mana manis mana pahit. Aku diam namun aku berjalan. Aku tidak mencium
namun aku tahu aroma apa. Hatiku hidup. Masih hidup dan bertahan dalam diriku.
Aku gila? Tapi aku masih tahu
arah. Aku waras namun otakku beku berpikir. Aku munafik namun aku jujur. Aku
yakin namun aku bimbang. Aku fokus namun imajinasiku terlalu melebar. Aku sibuk
namun aku bingung apa yang harus aku kerjakan.
Lalu aku ini apa? Mayat hidup
yang masih mempunyai otak untuk berpikir? Menyalahkan diri sendiri namun aku
kagum dengan diriku sendiri. Memotivasi diri sendiri namun aku selalu menemukan
titik gagal dan terpuruk.
Mimpi! Aku bermimpi. Aku punya
mimpi. Aku gunda dengan mimpiku. Aku terlalu fokus dengan hal-hal sepele yang
menghambat mimpiku. Aku tidak mau kehilangan. Tidak mau kehilangan kau yang
membantuku untuk mencapai impianku itu. Sadar atau tidak, kau membantuku
mencapai impian itu tahap demi tahap.[]Prav
Jakarta, 26 Oktober 2015
Prajna Vita_
* Senja. Mengapa tak kau buat aku
mengingat masa kecilku yang belum mengerti cinta
Komentar
Posting Komentar