Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2015

Kereta Import dari Jepang Segera dioperasikan

PT KAI masih melakukan perpanjangan peron untuk menambah gerbong kereta CommuterLine jurusan Jakarta-Bogor dan Bekasi-Jakarta. Kereta api yang diimport dari JR East Jepang 120 unit kereta, direncanakan akan dioperasikan dalam waktu dekat ini dan masih menunggu izin dikeluarkan dari pelabuhan Tanjung Priok. Kepala humas PT KCJ, Adli Hakim mengatakan, PT KAI membeli kereta tersebut untuk antisipasi meningkatnya pengguna kereta CommuterLine . “Kami mendatangkan 120 unit KRL dari Jepang. Saat ini sudah tahap kedua, untuk tahap pertama 30 unit, sedangkan tahap kedua 24 unit, jadi total sekarang 54 unit. Sejak kereta datang, kita harus melakukan berbagai proses persiapan, sehingga kereta belum bisa dioperasikan,” ujarnya. Persiapan perpanjangan peron dilakukan sejak dua minggu lalu di 15 stasiun, sedangkan 5 stasiun lainnya akan dilakukan tahun depan. Kereta yang awalnya terdiri dari delapan dan sepuluh gerbong itu akan bertambah menjadi 12 gerbong. Pembelian kereta api menghabiskan

Jokowi PHP, FSPPB Tuntut Migas 100% Kepada Indonesia

Photo by Anggia Resti. D JAKARTA -Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) menggelar unjuk rasa pada Kamis, 6 Agustus 2015. Aksi dilakukan di dua tempat, yaitu di Kementerian BUMN dan Istana Negara yang diikuti kurang lebih oleh 5000 serikat pekerja Pertamina dan Mahasiswa. FSPPB menyatakan, wilayah kerja migas yang sebelumnya dikelola pihak asing diminta untuk bisa dikembalikan kepada Perusahaan Milik Negara. Sebelumnya FSPPB memang memberikan apresiasi penuh kepada Pemerintah RI yang telah menyerahkan pengelolaan wilayah Kerja Mahakam sepenuhnya kepada Pertamina. Namun, pihak asing menguras minyak dan gas bumi di wilayah kerja Mahakam. Sementara itu, Ali, mahasiswa dari Universitas Soedirman Purwokerto, dalam orasinya meminta kepada Bapak Jokowi segera memutuskan pengelolaan migas sepenuhnya kepada Pemerintah. "Indonesia tidak akan bisa berdiri hanya dengan satu orang, karena itu yang kita butuhkan ialah peran dari mahasiswa dan masyarakat yang mempuny