Langsung ke konten utama

Tak Salah Masuk Labirin


LEPASKAN rasa ini dan fokus pada tujuanku. Hilangkan rasa ini dan anggap seperti kau dan aku teman. Aku berusaha sewajarnya, tetapi kau memancingku dengan semua yang aku suka. Musik, gambar, typografi, photo, dan coffee. Lebih jauh mengenalmu membuatku takut. Aku takut kehilanganmu sebagai teman diskusi, sebagai teman yang membantuku untuk melatih kemampuanku mengenal kopi. Kemampuan membuat lidah lebih peka dengan citarasa kopi dan kemampuan untuk kembali menulis. [Jkt, 25/10’15 : 21.08]

Aku merasa yang aku alami selama ini ialah sebuah mimpi. Semua hal-hal menakjubkan datang begitu saja. Semua ini berpengaruh positif pada diriku. Ketika berimajinasi mengenai kisah ajaib, aku menanyakan pada diri sendiri. Apakah aku sedang koma? Lalu, hal-hal yang terjadi selama ini ialah mimpi di dalam komaku. Jika, ya, aku yakin akan menyesal ketika sadar. Namun, jika aku ditakdirkan untuk bangun lagi, aku pasti akan mengingat kisah mengesankan itu dan akan mempunyai semangat hidup yang lebih tinggi lagi.

Hal menakjubkan itu ialah kopi. Minuman hitam pekat itu membuatku berpikir mantap di usia 20 tahun. Berkat seseorang yang aku temui untuk membantuku mengenal lebih jauh tentang kopi. Hidupku tidak lagi hanya ada rasa manis. Kini, bertubi-tubi kepahitan mulai aku rasakan, tetapi aku tahu nantinya akan ada rasa manis alami yang tidak meninggalkan rasa pahitnya. Aku tahu, kepahitan merupakan pengalaman, pelajaran, dan cara bagaimana mengambil sebuah makna. Aku merasa hidupku tidak sia-sia lagi semenjak mengenal kopi dan dirimu. Semoga ini bukan mimpi. Imajinasi ini meliar ketika kepalaku mendadak pening dan mulai mengantuk. [Jkt, 4/1’16 : 22.03]

Aku tidak pernah menyesal mengenalmu yang menarikku mengenal lebih jauh tentang kopi dan dirimu. Aku jatuh hati.

Kau mengajariku kedewasaan, kau mengajariku membuka lebar pikiranku, kau mengajariku untuk melihat sesuatu dari berbagai sudut pandang. Kau mengajariku mengenai kekuasaan-Nya, kau mengajariku untuk bersyukur.

Terkadang kau membawaku memasuki labirinmu dan membuatku berputar-putar tidak tahu jalan keluarnya. Kau terus menelusuri labirinmu dan terkadang membuat percabangan baru. Hingga aku berhenti di tengah jalan, kemudian aku memilih untuk melihat ke atas. Di sana aku menemukan kuasa-Nya. Allah tidak salah memberi pikiran kepada manusia, karena melalui cara berpikir tersebut manusia dapat melewati masalahnya masing-masing. Tinggal bagaimana cara mereka mengatur pola pikirnya.

Lewat labirinmu, kau mengajarkanku banyak hal, mengenai realitas, kesabaran, syukur, agama, dan aspek lain. Apakah kau juga mengajarkan seperti ini kepada orang lain? [Jkt, 25/1’16 : 09.00]

"Aku tidak mengajarkan ke orang lain, jika ada orang lain yang mau tahu, ya aku kasih tahu, paling tidak aku sharing. Aku tidak mungkin begitu saja membuka pikiran ke orang lain. Kan tidak semua orang mampu menerimanya. Nggak seperti kamu...," jawabnya. [Sby, 21/2'16 : 11.12]


Tag: #Literasi #StoryDay #DailyStory #AboutMe #AboutPeople #MuhammadNG #Jakarta #Surabaya 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Coffee Time: Sebuah Rasa

Photo by, Prajna Farravita Kata apa yang tepat untuk menerjemahkan kompleksitas rasa? Bukan perasaan, tetapi rasa kopi. Bukankah keduanya juga berhubungan? Oh iya, memang keduanya berhubungan sangat erat. Pernah disinggung bahwa kopi perihal candu yang bikin rindu. Ya, rasa kopi memang mencandu dan merindukan. Merindukan pada momen tentunya. Rasa pada sebuah kopi tidak bisa terdeteksi tanpa ada perasaan. Perasaanlah yang mampu menerjemahkan rasa kopi. Terkadang perasaan juga mampu menerjemahkan rasa selain kopi. Rasa rindu. Bisa jadi rindu terhadap kenangan. Saat ini, yang kutahu hidupku berubah. Sebuah rasa yang dulu memang sudah berlalu, tetapi belum sepenuhnya hilang. Pada sebuah labirin itu aku berkutik mencari celah untuk keluar. Ya, aku memang bisa. Lalu, labirin itu kutinggalkan karena aku tidak mau menjadi konflik pada kebahagiaan orang yang pernah kusayangi. Sebuah rasa itu pertama kali kupunyai dan pertama kali pula membuatku kecewa. Aku jatuh sejatuh-jatuhnya tanp

Tidak Mempunyai Rencana Menetap di Satu Kota, Sewa Rumah Menjadi Pilihan

Anda seorang profesional muda? Pasti masih menginginkan pengembangkan kemampuan yang lebih tinggi lagi. Perpindahan dari satu kota ke kota lain kerap terbesit. Mencari pengalaman ke daerah lain memang cara terbaik agar mendapat apa yang diinginkan. Apalagi untuk seseorang yang harus berpindah ke luar negeri untuk melanjutkan studi atau bekerja. Perlu diketahui juga, bahwa berpindah dari satu kota ke kota lain atau dari satu negara ke negara lain bukan hanya mendapatkan pengalaman, tetapi menemukan beragam kehidupan lain. Apabila Anda mempunyai perencanaan seperti itu, lalu bagaimana Anda tinggal di daerah pilihan Anda? Tidak dipungkiri, setiap orang menginginkan tempat tinggal tetap untuk masa depan. Perencanaan tersebut merupakan salah satu nilai kemapanan dalam kehidupan mendatang. Namun, jika Anda seorang profesional muda dan tidak berencana menetap di suatu daerah serta menginginkan pengalaman yang terus baru, pasti tidak mempunyai perencanaan matang untuk investasi berupa ruma

Berbisik pada Bumi Agar Didengar Oleh Langit

Aku tidak tahu mengapa aku ingin membisikkan pada bumi agar didengar oleh langit.   Mungkin, pada hari itu aku sedikit takut membicarakan langsung pada langit. Maka, kubisikkan ke bumi terlebih dahulu, agar langit tahu perlahan. Aku tidak ingin kebahagiaan ini aku rasakan sendiri. Aku ingin berterima kasih pada-Nya melalui celah-celah indra yang kurasakan ketika aku mengingat-Nya. Melalui hujan yang menyapa bumi, aku bisikkan pada titik air hujan yang menempel pada kaca agar disampaikan ke bumi. Bahwa, aku di sini, yang terus meminta, agar aku menjadi orang yang dicari oleh orang yang aku cari. Pada tanggal satu yang dikuti empat, pada dua belas bulan dalam setahun berhenti di angka dua, pada tahun dua kosong satu enam, dan pada waktu sepertiga malam, tulisan itu mengalir pada senja, pukul tujuh belas di menit ke lima, satu prosa mengalir saat ditemani sapaan langit terhadap bumi.  Aku telah menemukan hamba-Nya yang membuatku lebih dekat dengan-Nya, hamba-Nya yang menyadarka