Langsung ke konten utama

SATU CELA DIMANA KELUGUAN ITU MEMILIH KEPUTUSAN




“Dimana seorang gadis selalu dibilang polos nan lugu masuk dalam masalah orang yang sudah mapan kehidupannya”.

Ia mengerti kesalahan itu dimana. Kesalahan yang sepele. Orang dekat sebagai teman. Orang yang mungkin pernah membuat melayang dan kemudian dijatuhkan perlahan-lahan. Apakah harus diungkit-ungkit? Lebih baik memikirkan hal lain. Seseorang dengan candaan khasnya, tetapi muka duanya terlihat dari jauh. Rasa kesal, bodoh, tolol mungkin kini dibuat berfikir delapan kali dalam semalam dan akhirnya ambruk tak terasa. Kerapuhan itu membuat kesadaran bagaimana konyolnya memikirkan hal dimana seharusnya tak dipikirkannya. Menjaga perasaan orang lain tetapi perasaan sendiri entah kemana.


Satu waktu dimana kita saling mengenal
Satu kisah pendek tertulis dalam sebuah catatan kecil yang mungkin membuatnya sadar. Mungkin. Tentangnya kini semakin merambat pada orang terdekat. Semua itu memberi kehati-hatian pada gadis yang tak tahu apa itu cinta. Kini tahu, semua itu bukan perkara mudah. Dimana gerbang harus berhenti pada objek yang mungkin akan membuatnya terluka lebih dalam. Sebuah titik kelanjutan komunikasi tersebut dimulai. 


“Boleh menyalahkanku. Namun, komunikasi sebagai teman jangan sampai terhenti. Tidak enak dilihat teman lain jika ada kecanggungan”.


“Aku mengerti. Tetapi tidak ingin masalahku ada orang lain disini”.


“Aku tahu. Jika ingin menyalahkanku. Salahkan saja aku. Aku bukan tipe orang mengumbar cerita. Namun, tahu dimana keputusan itu harus diambil”.

Bisa saja aku mengatakan ‘kau lebih dari sampah’ jika aku mau. Namun, masih peduli dengan perasaanmu. Hanya ingin mengingat kekonyolanmu ketika obrolan teman dimulai.[]Prav

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tak Salah Masuk Labirin

LEPASKAN rasa ini dan fokus pada tujuanku. Hilangkan rasa ini dan anggap seperti kau dan aku teman. Aku berusaha sewajarnya, tetapi kau memancingku dengan semua yang aku suka. Musik, gambar, typografi, photo, dan coffee . Lebih jauh mengenalmu membuatku takut. Aku takut kehilanganmu sebagai teman diskusi, sebagai teman yang membantuku untuk melatih kemampuanku mengenal kopi. Kemampuan membuat lidah lebih peka dengan citarasa kopi dan kemampuan untuk kembali menulis. [Jkt, 25/10’15 : 21.08] Aku merasa yang aku alami selama ini ialah sebuah mimpi. Semua hal-hal menakjubkan datang begitu saja. Semua ini berpengaruh positif pada diriku. Ketika berimajinasi mengenai kisah ajaib, aku menanyakan pada diri sendiri. Apakah aku sedang koma? Lalu, hal-hal yang terjadi selama ini ialah mimpi di dalam komaku. Jika, ya, aku yakin akan menyesal ketika sadar. Namun, jika aku ditakdirkan untuk bangun lagi, aku pasti akan mengingat kisah mengesankan itu dan akan mempunyai semangat hidup yang l...

Resensi: Catatan Juang, Membuat Seseorang Berani Bertindak

Photo by Prajna Vita Judul: Catatan Juang Penulis: Fiersa Besari Penerbit: Media Kita Cetakan: Pertama, 2017 Tebal: vi + 306 hal ISBN: 978-797-794-549-7 “Seseorang yang akan menemani setiap langkahmu dengan satu kebaikan kecil setiap harinya”, tertanda Juang. PERNAH terinspirasi dari seseorang? Inspirasi bisa datang dari mana saja. Dari orang, film, karya seni, hal-hal sekitar, lagu, musik, atau bahkan tulisan. Namun, bagaimana jika terinspirasi dari sebuah barang kepunyaan seseorang yang belum dikenal dan mampu mengubah dunia? Apakah itu sebuah Konspirasi Alam Semesta? Ya, karena semesta yang mendukung apa yang akan terjadi. Seperti halnya, semesta akan membawamu pada zona nyaman atau tidak, begitupun sebaliknya, akan membawamu keluar dari zona nyaman atau tidak. Kita juga tidak pernah salah keluar dari zona nyaman apabila semesta mendukung. Setiap konspirasi mungkin akan menyulitnya dan kau sendirilah yang akan tahu seberapa besar kau bisa menggapainya....

Perjalanan dalam Misi Mencicipi Kuliner Lokal dan Bagaimana Kuliner Mendominasi Kehidupan

Aruna & Lidahnya Laksmi Pamuntjak Gramedia November 2014 (Cetakan Pertama) 432 Halaman 978-602-03-0852-4 Rp 78.000,- Sebuah novel tentang makanan, perjalanan, dan konspirasi. Laksmi Pamuntjak mampu menyuguhkan karya fiksi yang mengaitkan kuliner dengan konsep kehidupan. Dalam kasus flu unggas yang terjadi secara serentak di delapan kota di Indonesia, Aruna yang bekerja sebagai konsultan epidemiologi atau disebut “Ahli Wabah” ditugaskan melakukan penelitian. Dalam kesempatan penelitian itu Aruna bersama dua karibnya, Bono dan Nadezhda yang terobsesi terhadap makanan memanfaatkan perjalanannya untuk menikmati kuliner lokal. Dalam misi pencicipan cita rasa makanan bukan hanya mengetahui makanan secara umum, tetapi bagaimana makanan telah mendominasi kehidupan. Konsep kehidupan seperti realita sosial, politik, agama, dan sejarah yang tak hanya berkaitan dengan kolusi, korupsi, konspirasi, dan misinformasi, tetapi juga menyatukan cinta dan pertemanan. Cara...