Langsung ke konten utama

EKSPLORASI KEBERAGAMAN BUDAYA INDONESIA DI HARI PARIWISATA DUNIA (WORLD TOURISME DAY)



Peringati Hari Pariwisata Dunia (World Tourism Day), berbagai seni dan budaya Nusantara digelar di Monas.
Keberagaman Kebudayaan Indonesia

Hari Pariwisata Dunia (World Tourism Day) diperingati setiap tanggal 27 September. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta menggelar Gebyar Budaya Hari Pariwisata Dunia 2014 di Taman Monumen Nasional, Jakarta Pusat.

Kekayaan Indonesia yang menjadi daya tarik tersendiri merupakan keragaman budaya dari setiap suku di Indonesia. Festival yang digelar untuk mengenalkan berbagai kebudayaan Indonesia dan mengeksplorasi keragaman budaya dari seluruh wilayah Indonesia, serta mengenalkan Indonesia sebagai pusat pariwisata. Acara ini juga menjadi media apresiasi terhadap keragaman seni budaya Nusantara yang patut dibanggakan.
Pameran Produk Dalam Negeri 2014 Nasional

Pameran dari produk-produk dalam negeri juga menjadi salah satu acara yang harus ditilik kembali. Mengingat pasar terbuka kian meluas dan produk sendiri tergeser dengan banyaknya produk baru yang masuk. Padahal produk Indonesia lebih menarik. Orang-orang sendiri memilih menikmati produk luar tetapi orang asing justru memilih datang ke pameran produk dalam negeri untuk menikmati produk asli Indonesia. Mereka lebih menikmati keunikannya.

Bahkan saat ini Indonesia menerapkan From Indonesia to The World (Dari Indonesia Untuk Dunia). Itu merupakan perkembangan yang harus didukung. Beberapa produk daerah di Indonesia berjejer dalam stand-stand rapi. Dimulai dari makanan khas daerah, karya seni khas daerah, fashion khas daerah, dan produk khusus daerah.

Tak hanya industri kreatif Indonesia saja. Karnaval Nusantara, pertunjukan musik dan tari kolosal juga melengkapi acara yang mengusung tema “The Colors of Jakarta for the World”. Untuk pertunjukkan musik kolosal ini melibatkan salah satu sutradara ternama di Tanah Air yaitu Rama Soeprapto yang mengolaborasikan berbagai tarian tradisional dari seluruh Nusantara dengan melibatkan setidaknya 50 penari dan 30 musisi. Hiburan lain ada pada panggung musik yang menghadirkan beberapa artis, seperti Angel Pieters, Gio, Ubay, dan Yuka.

Perayaan Hari Pariwisata Dunia (World Tourism Day) yang ditetapkan oleh United Nation World Tourism Organization (UNWTO) ini sengaja dilakukan untuk mendorong kesadaran masyarakat Internasional akan pentingnya pariwisata sebagai bagian dari pembangunan ekonomi, sosial dan budaya yang berkelanjutan.

Sejalan dengan tema Hari Pariwisata Dunia 2014 "Tourism and Community Development" maka event-event budaya yang ditampilkan di Jakarta melibatkan seluruh potensi masyarakat dan komunitas yang dapat dinikmati oleh masyarakat.[]Prav

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tak Salah Masuk Labirin

LEPASKAN rasa ini dan fokus pada tujuanku. Hilangkan rasa ini dan anggap seperti kau dan aku teman. Aku berusaha sewajarnya, tetapi kau memancingku dengan semua yang aku suka. Musik, gambar, typografi, photo, dan coffee . Lebih jauh mengenalmu membuatku takut. Aku takut kehilanganmu sebagai teman diskusi, sebagai teman yang membantuku untuk melatih kemampuanku mengenal kopi. Kemampuan membuat lidah lebih peka dengan citarasa kopi dan kemampuan untuk kembali menulis. [Jkt, 25/10’15 : 21.08] Aku merasa yang aku alami selama ini ialah sebuah mimpi. Semua hal-hal menakjubkan datang begitu saja. Semua ini berpengaruh positif pada diriku. Ketika berimajinasi mengenai kisah ajaib, aku menanyakan pada diri sendiri. Apakah aku sedang koma? Lalu, hal-hal yang terjadi selama ini ialah mimpi di dalam komaku. Jika, ya, aku yakin akan menyesal ketika sadar. Namun, jika aku ditakdirkan untuk bangun lagi, aku pasti akan mengingat kisah mengesankan itu dan akan mempunyai semangat hidup yang l...

Resensi: Catatan Juang, Membuat Seseorang Berani Bertindak

Photo by Prajna Vita Judul: Catatan Juang Penulis: Fiersa Besari Penerbit: Media Kita Cetakan: Pertama, 2017 Tebal: vi + 306 hal ISBN: 978-797-794-549-7 “Seseorang yang akan menemani setiap langkahmu dengan satu kebaikan kecil setiap harinya”, tertanda Juang. PERNAH terinspirasi dari seseorang? Inspirasi bisa datang dari mana saja. Dari orang, film, karya seni, hal-hal sekitar, lagu, musik, atau bahkan tulisan. Namun, bagaimana jika terinspirasi dari sebuah barang kepunyaan seseorang yang belum dikenal dan mampu mengubah dunia? Apakah itu sebuah Konspirasi Alam Semesta? Ya, karena semesta yang mendukung apa yang akan terjadi. Seperti halnya, semesta akan membawamu pada zona nyaman atau tidak, begitupun sebaliknya, akan membawamu keluar dari zona nyaman atau tidak. Kita juga tidak pernah salah keluar dari zona nyaman apabila semesta mendukung. Setiap konspirasi mungkin akan menyulitnya dan kau sendirilah yang akan tahu seberapa besar kau bisa menggapainya....

Perjalanan dalam Misi Mencicipi Kuliner Lokal dan Bagaimana Kuliner Mendominasi Kehidupan

Aruna & Lidahnya Laksmi Pamuntjak Gramedia November 2014 (Cetakan Pertama) 432 Halaman 978-602-03-0852-4 Rp 78.000,- Sebuah novel tentang makanan, perjalanan, dan konspirasi. Laksmi Pamuntjak mampu menyuguhkan karya fiksi yang mengaitkan kuliner dengan konsep kehidupan. Dalam kasus flu unggas yang terjadi secara serentak di delapan kota di Indonesia, Aruna yang bekerja sebagai konsultan epidemiologi atau disebut “Ahli Wabah” ditugaskan melakukan penelitian. Dalam kesempatan penelitian itu Aruna bersama dua karibnya, Bono dan Nadezhda yang terobsesi terhadap makanan memanfaatkan perjalanannya untuk menikmati kuliner lokal. Dalam misi pencicipan cita rasa makanan bukan hanya mengetahui makanan secara umum, tetapi bagaimana makanan telah mendominasi kehidupan. Konsep kehidupan seperti realita sosial, politik, agama, dan sejarah yang tak hanya berkaitan dengan kolusi, korupsi, konspirasi, dan misinformasi, tetapi juga menyatukan cinta dan pertemanan. Cara...