Lama tidak keluar dari kotak
kecil yang gelap dengan ruang lingkup sempit. Aku memang tak sendiri. Bentuk
yang sama membuat orang asal untuk mengambilnya. Biasa dibilang sebagai benda kotor
karena telah dipegang banyak orang.
Aku pernah berada
pada tangan seorang wanita berwajah China, ia menggenggamku setelah menerimaku
dari loket stasiun. Lalu menaruhku di kotak saku bajunya. Aku yang telah berada
dalam kotak berbau harum ini kembali merasakan keharuman ketika wanita tersebut
membersihkan tangannya dengan semprotan pencuci tangan.
Aku pernah
berada pada tumpukan koin dan kertas dengan nilai berbeda disebuah kotak yang luas,
berbahan kayu dan sedikit celah membuat cahaya masuk. koin demi koin terus
berdatangan dari atas. Semakin banyak dan ketika aku keluar aku berada pada bangunan
dengan banyak orang. Ada yang berbalut sarung dan beberapa wanita yang
diselimuti kain di kepalanya.
Aku pernah
berada pada seorang pria separuh baya. Cukup lama berada dikotaknya. Tiba-tiba terbuka,
ia mengorek isi dompet dan untuk ketiga kalinya tidak mengambilku. Sebuah koin
yang berat untuk dibawa dan berbunyi memang mengurangi minat mereka para
manusia untuk membawaku. Ketika aku keluar dari kotak pria itu, ia mendapatkan
dua lembar kertas dan aku telah berada diatas mesin foto copy.
Suatu saat aku
pernah berada pada tangan seorang gadis. Ia selalu membuka dan menghitung
kemudian ia letakkan kembali. Ia menggabungkanku dengan yang lain dan
menghitung nilai setiap koin.
“Nilai
uang ini tidak dapat genap jika tidak ada satu koin ini”, ujar gadis itu ketika
aku berada di ujung kait jarinya.
Koin dengan
nilai rendah memang tak berarti apa-apa. Tetapi, bagaimana jika koin tersebut
berjumlah banyak?[]Prav
Komentar
Posting Komentar