Menemukannya atau tidak memang belum bisa diprediksi. Namun, bagaimana jika berharap dapat menjalin pertemanan atau sahabat pena?.
Memperhatikannya secara awang memang sudah cukup
lama. Tertarik ketika tulisannya mampu membuat jatuh hati. Hobi dan kegemaran
hampir sama, kebiasaan pun tidak ditanyakan lagi sebagai seseorang yang
sama-sama berupaya untuk merancang parodi. Cangkir yang berisi cairan beraroma
klasik nun elegan tak pernah absen ketika sang pena mengalun merangkai setiap
kata hingga menjadi sebuah prosa yang bermakna.
Secangkir kopi. Kopi selalu menemaninya ketika
lembaran demi lembaran itu terisi penuh. Kopi selalu menjadi pelor inspirasinya—bukan
kau saja yang merasakan seperti itu—dalam pengaliran ide.
Entah tepatnya kapan menemukan sang penggores pena
sederhana, namun luar biasa itu. Menemukannya di dunia dengan daya informasi tidak
terbatas yang siapa pun, kapan pun, dan di mana pun dapat mengaksesnya.
Memang tak mengenalnya pasti. Lama selalu menanti
tulisannya dan terkadang ia lama tidak menampilkannya. Tulisan yang singkat,
tetapi begitu mampu membuatku mengiyakan berkali-kali.
Entah ia akan mengenal orang yang selalu menunggu karyanya atau tidak atau bahkan tak peduli siapa dan seperti apa.
Tak pernah berharap lebih, cukup menanti puisi demi
puisimu yang sederhana tetapi bermakna. Tak perlu menjadi ranum untuk dapat
menikmati lebih dalam. Mungkin hanya tulisan rancau yang entah mau dikemanakan,
yang entah akan penting atau tidak, yang entah akan dibaca orang atau tidak.
Semua itu memang tak dapat ditebak.[]Prav
Komentar
Posting Komentar