Langsung ke konten utama

Peringati Hari Film Nasional, Foto Dari 10 Still Fotografer Di Pamerkan

FILARTC 2015 (Film and Art Celebration) gagas pameran pada acara peringatan hari film nasional ke-65 yang dilaksanakan di TIM (Taman Ismail Marzuki). Acara berlangsung selama tiga hari, terhitung dari tanggal 27 – 29 Maret 2015 di Lobby Teater Kecil – Taman Ismail Marzuki. 

Filartc mempersembahkan pameran foto ‘di dalam set film’ dari 10 karya Still Fotografer ialah, Ace Mace, Eriekn Juragan Erik Wirasakti, Erland Herlambang, Juraj Sedlak, Pangeran Popoy, Rezha PN, Sony Seniawan, Timur Angin, dan Umar Setyadi.

Pameran yang mengusung tema “Potret Sinema Indonesia” dapat memberikan gambaran bagaimana selama ini sinema Indonesia banyak sekali mengandung berbagai cerita atau potret sebuah kehidupan, entah kehidupan pada sisi politik, sosial, ekonomi, maupun agama. Di samping itu, pemilihan tema tersebut juga dapat memberikan penjelasan bagaimana indahnya film-film di Indonesia sekarang. 

Seminar Still Photograpy “Momotret di dalam set film” dilaksanakan pada Minggu, 29 Maret 2015 di Teater Kecil – TIM, dengan tiga narasumber, yaitu Eriekn Juragan, Erik Wirasakti, dan Timur Angin. Pada pembicaraan di seminar tersebut sang narasumber menjelaskan bagaimana Still Photograpy dilakukan dan bagaimana teknik yang tepat, serta menghindari berbagai risiko yang terjadi ketika pengambilan gambar, sedangkan proses syuting masih berlangsung. 
Still Photograpy sebagai penunjang untuk dunia industri perfilman. Pada setiap produksi film tanpa adanya Still Fotografer, sistem marketing film tersebut juga tidak begitu lancar. Sang fotografer ini dapat memberikan berbagai gambar adegan-adegan inti pada film. Bukan hanya itu saja, foto-foto karya mereka sangat berperan penting sebagai penunjang promosi film. 

Salah satu foto dari Ace Mace, pada film "Kami Rindu Padamu."










Pada saat pengambilan gambar juga bukan hal yang mudah. Proses syuting yang dikejar waktu, sang still fotografer harus jeli mengambil gambar pada saat adegan berlangsung agar pas untuk cover film dan natural. Di dunia perfilman, still photograpy tidak hanya bekerja pada saat proses syuting selesai, tetapi pada saat syuting berjalan pun mereka juga mengambil gambar. 

Seorang still fotografer tidak mempunyai waktu yang tepat untuk bekerja. Mereka tidak bisa menentukan kapan ia harus bekerja. Waktunya banyak yang terbuang dan tak pasti. Berbeda dengan dunia perfilman di barat atau di luar negeri. Pembuatan film di luar negeri benar-benar memiliki jam yang sudah tersusun rapi dan tepat untuk dijalankan, sehingga sebagai pekerja yang hanya mengambil adegan intinya saja mempunyai waktu yang tepat dan waktu-waktu yang masih tersisa bisa dilakukan untuk hal lain.[]Prav

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Coffee Time: Sebuah Rasa

Photo by, Prajna Farravita Kata apa yang tepat untuk menerjemahkan kompleksitas rasa? Bukan perasaan, tetapi rasa kopi. Bukankah keduanya juga berhubungan? Oh iya, memang keduanya berhubungan sangat erat. Pernah disinggung bahwa kopi perihal candu yang bikin rindu. Ya, rasa kopi memang mencandu dan merindukan. Merindukan pada momen tentunya. Rasa pada sebuah kopi tidak bisa terdeteksi tanpa ada perasaan. Perasaanlah yang mampu menerjemahkan rasa kopi. Terkadang perasaan juga mampu menerjemahkan rasa selain kopi. Rasa rindu. Bisa jadi rindu terhadap kenangan. Saat ini, yang kutahu hidupku berubah. Sebuah rasa yang dulu memang sudah berlalu, tetapi belum sepenuhnya hilang. Pada sebuah labirin itu aku berkutik mencari celah untuk keluar. Ya, aku memang bisa. Lalu, labirin itu kutinggalkan karena aku tidak mau menjadi konflik pada kebahagiaan orang yang pernah kusayangi. Sebuah rasa itu pertama kali kupunyai dan pertama kali pula membuatku kecewa. Aku jatuh sejatuh-jatuhnya tanp

Tidak Mempunyai Rencana Menetap di Satu Kota, Sewa Rumah Menjadi Pilihan

Anda seorang profesional muda? Pasti masih menginginkan pengembangkan kemampuan yang lebih tinggi lagi. Perpindahan dari satu kota ke kota lain kerap terbesit. Mencari pengalaman ke daerah lain memang cara terbaik agar mendapat apa yang diinginkan. Apalagi untuk seseorang yang harus berpindah ke luar negeri untuk melanjutkan studi atau bekerja. Perlu diketahui juga, bahwa berpindah dari satu kota ke kota lain atau dari satu negara ke negara lain bukan hanya mendapatkan pengalaman, tetapi menemukan beragam kehidupan lain. Apabila Anda mempunyai perencanaan seperti itu, lalu bagaimana Anda tinggal di daerah pilihan Anda? Tidak dipungkiri, setiap orang menginginkan tempat tinggal tetap untuk masa depan. Perencanaan tersebut merupakan salah satu nilai kemapanan dalam kehidupan mendatang. Namun, jika Anda seorang profesional muda dan tidak berencana menetap di suatu daerah serta menginginkan pengalaman yang terus baru, pasti tidak mempunyai perencanaan matang untuk investasi berupa ruma

Berbisik pada Bumi Agar Didengar Oleh Langit

Aku tidak tahu mengapa aku ingin membisikkan pada bumi agar didengar oleh langit.   Mungkin, pada hari itu aku sedikit takut membicarakan langsung pada langit. Maka, kubisikkan ke bumi terlebih dahulu, agar langit tahu perlahan. Aku tidak ingin kebahagiaan ini aku rasakan sendiri. Aku ingin berterima kasih pada-Nya melalui celah-celah indra yang kurasakan ketika aku mengingat-Nya. Melalui hujan yang menyapa bumi, aku bisikkan pada titik air hujan yang menempel pada kaca agar disampaikan ke bumi. Bahwa, aku di sini, yang terus meminta, agar aku menjadi orang yang dicari oleh orang yang aku cari. Pada tanggal satu yang dikuti empat, pada dua belas bulan dalam setahun berhenti di angka dua, pada tahun dua kosong satu enam, dan pada waktu sepertiga malam, tulisan itu mengalir pada senja, pukul tujuh belas di menit ke lima, satu prosa mengalir saat ditemani sapaan langit terhadap bumi.  Aku telah menemukan hamba-Nya yang membuatku lebih dekat dengan-Nya, hamba-Nya yang menyadarka