www.kaskus.co.id |
Senja kali ini aku mampu
merangkai beberapa kata untuk tulisan ini. Malam kerap kali tak bisa membawa
tidurku pulas. Hari Minggu siang ini aku mampu lama menutup mata dan menempel
bersama bantalku selama hampir lebih dari 3 jam.
Aku bermimpi sangat jelas. Mulai
dari kronologi, warna pakaian yang ia kenakan, siapa, dan di mana. Namun, satu
wajah yang pertama kutemui itu, aku tidak tahu siapa.
Aku bertemu di sebuah stasiun
yang sepertinya dekat dengan Ancol. Entah apa nama stasiun itu. Kita sama-sama
tidak tahu jalan pulang dan aku juga tak tahu dari mana. Sosok itu berbaju
putih dengan memakai sepatu convers, mempunyai poni sedikit, sekitar 15 cm
lebih tinggi dariku, berkulit sawo matang tetapi bersih, membawa tas berwarna
hitam.
Saling bertanya jurusan apa untuk
bisa pulang. Ternyata kita satu arah dan dari situ mulai terdapat obrolan
panjang dan semakin dekat. Kemudian aku bertemu dengan teman-temanku. Kita pulang
ramai-ramai. Entah percakapan apa yang membawa kita hanyut dan semakin dekat,
hingga aku melihat, aku tengah bersama seseorang yang tak tak asing. Kemiripan
dua orang yang pernah kutemui dan tidak pernah kutemui. Seseorang yang mungkin
tak mengenalku, tetapi aku ingat betul siapa dia. Sosok yang selalu kukagumi
dan tidak lebih.
Aku berusaha mengingat semua
kronologi mimpi siang bolong itu. Aku berusaha mengenali siapa orang itu. Entah
nantinya akan seperti menjadi dejavu atau akan melihatnya secara langsung.[]Prav
Komentar
Posting Komentar