Langsung ke konten utama

Tidak Mempunyai Rencana Menetap di Satu Kota, Sewa Rumah Menjadi Pilihan

Anda seorang profesional muda? Pasti masih menginginkan pengembangkan kemampuan yang lebih tinggi lagi. Perpindahan dari satu kota ke kota lain kerap terbesit. Mencari pengalaman ke daerah lain memang cara terbaik agar mendapat apa yang diinginkan. Apalagi untuk seseorang yang harus berpindah ke luar negeri untuk melanjutkan studi atau bekerja. Perlu diketahui juga, bahwa berpindah dari satu kota ke kota lain atau dari satu negara ke negara lain bukan hanya mendapatkan pengalaman, tetapi menemukan beragam kehidupan lain.

Apabila Anda mempunyai perencanaan seperti itu, lalu bagaimana Anda tinggal di daerah pilihan Anda? Tidak dipungkiri, setiap orang menginginkan tempat tinggal tetap untuk masa depan. Perencanaan tersebut merupakan salah satu nilai kemapanan dalam kehidupan mendatang. Namun, jika Anda seorang profesional muda dan tidak berencana menetap di suatu daerah serta menginginkan pengalaman yang terus baru, pasti tidak mempunyai perencanaan matang untuk investasi berupa rumah tinggal.

Cara terbaik untuk mengatasi hal tersebut ialah dengan sewa rumah. Kota-kota metropolitan seperti Jakarta banyak disewakan rumah yang beragam dari beberapa kelas. Hal ini mengingat, bahwa kota besar terdapat banyak lapangan kerja dan para profesional muda menginginkan kemudahan yang tidak jauh dari lokasi kerja. Selain berupa rumah, banyak juga jual beli dan sewa apartemen. Meskipun sekarang sistem Kredit Pemilikan Rumah (KPR) kerap ditawarkan, tetapi beberapa orang juga memilih untuk menyewa rumah. Tidak mempunyai perencanaan untuk tinggal dalam waktu lama dan jumlah bunga cicilan per bulan yang meningkat merupakan alasan mereka.

Melalui program KPR memang bisa kredit sambil investasi, tetapi beberapa orang juga masih memikirkan jumlah minimun pendapatan per bulan. Tidak dipungkiri, untuk kota besar seperti Jakarta harga cicilan akan terus meningkat. Hal ini membuat sewa rumah Jakarta terus penuh setiap bulannya. Selain itu, banyaknya penyedia sewa rumah juga menyediakan beragam kelas, dari kecil, sedang, hingga besar, namun harga juga berbeda. Jika Anda menginginkan sewa rumah murah, Anda bisa memilih rumah berkelas sedang hingga kecil.

Menyewa rumah memang pilihan tepat bagi profesional muda yang ingin menitih karier di berbagai daerah. Namun, perencanaan memiliki tempat tinggal pun penting untuk masa depan. Hal itu kembali lagi pada perencanaan Anda. Jika Anda tidak berencana tinggal di suatu kota lebih dari lima tahun, sebaiknya menyewa rumah saja. Sedangkan jika Anda ingin menetap di suatu kota, Anda bisa memilih sistem kredit KPR. Cara tersebut bisa membantu Anda berinvestasi properti.[]Prav

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Coffee Time: Sebuah Rasa

Photo by, Prajna Farravita Kata apa yang tepat untuk menerjemahkan kompleksitas rasa? Bukan perasaan, tetapi rasa kopi. Bukankah keduanya juga berhubungan? Oh iya, memang keduanya berhubungan sangat erat. Pernah disinggung bahwa kopi perihal candu yang bikin rindu. Ya, rasa kopi memang mencandu dan merindukan. Merindukan pada momen tentunya. Rasa pada sebuah kopi tidak bisa terdeteksi tanpa ada perasaan. Perasaanlah yang mampu menerjemahkan rasa kopi. Terkadang perasaan juga mampu menerjemahkan rasa selain kopi. Rasa rindu. Bisa jadi rindu terhadap kenangan. Saat ini, yang kutahu hidupku berubah. Sebuah rasa yang dulu memang sudah berlalu, tetapi belum sepenuhnya hilang. Pada sebuah labirin itu aku berkutik mencari celah untuk keluar. Ya, aku memang bisa. Lalu, labirin itu kutinggalkan karena aku tidak mau menjadi konflik pada kebahagiaan orang yang pernah kusayangi. Sebuah rasa itu pertama kali kupunyai dan pertama kali pula membuatku kecewa. Aku jatuh sejatuh-jatuhnya tanp

Berbisik pada Bumi Agar Didengar Oleh Langit

Aku tidak tahu mengapa aku ingin membisikkan pada bumi agar didengar oleh langit.   Mungkin, pada hari itu aku sedikit takut membicarakan langsung pada langit. Maka, kubisikkan ke bumi terlebih dahulu, agar langit tahu perlahan. Aku tidak ingin kebahagiaan ini aku rasakan sendiri. Aku ingin berterima kasih pada-Nya melalui celah-celah indra yang kurasakan ketika aku mengingat-Nya. Melalui hujan yang menyapa bumi, aku bisikkan pada titik air hujan yang menempel pada kaca agar disampaikan ke bumi. Bahwa, aku di sini, yang terus meminta, agar aku menjadi orang yang dicari oleh orang yang aku cari. Pada tanggal satu yang dikuti empat, pada dua belas bulan dalam setahun berhenti di angka dua, pada tahun dua kosong satu enam, dan pada waktu sepertiga malam, tulisan itu mengalir pada senja, pukul tujuh belas di menit ke lima, satu prosa mengalir saat ditemani sapaan langit terhadap bumi.  Aku telah menemukan hamba-Nya yang membuatku lebih dekat dengan-Nya, hamba-Nya yang menyadarka