Langsung ke konten utama

Menghancurkan Ekskavasi Rasa

Photo by, Prajna Farravita
Located in Ujungnegoro Beach

Apakah perlu meng-ekskavasi rasa agar mampu menuliskan segala inspirasi yang pernah datang pada saat kesibukan menekan waktu dan mendadak amnesia ketika waktu melonggar sepanjang hari? 

Ya. Beragam rasa muncul ketika tidak memiliki celah untuk menulis satu kalimat. Barang satu kata pun entah lari ke mana. Ketika satu jam saja longgar semuanya menghilang, terbawa oleh penyakit bernama amnesia.

Aku ingin menuliskan puisi untuk Tuhan, tetapi satu kata pun tidak muncul.
Aku ingin menuliskan prosa untuk ruhku sendiri, tetapi waktu mendadak berhenti dan kosong. Aku seperti dililit oleh benang semu yang melumpuhkan pikiran.
Mungkin membutuhkan perenungan untuk mendebatkan kelumpuhan otak ini.

Perenungan?

Aku menemukan satu kata yang mampu menuliskan gagasan dari ‘perenungan’. Perenungan membuatku mengerti bagaimana semesta. Bagaimana Tuhan berperan dalam dunia. Mengatur segala bentuk kejadian-kejadian detail. Itu semua dapat dirasakan oleh orang yang memikirkan.

‘Siapa aku? Di mana aku? Dan mau ke mana aku?”
Pertanyaan sederhana itu pernah diungkapkan oleh seorang filsuf—saya lupa siapa—mengenai kedudukan manusia yang sama di mata Tuhan.

Ya. Sebuah permulaan untuk menemukan pemikiran--lebih tepatnya menghancurkan ekskavasi rasa--ialah dengan PERENUNGAN.[]Prav



Prajna Vita
Jakarta, 26 November 2016

17.15

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tak Salah Masuk Labirin

LEPASKAN rasa ini dan fokus pada tujuanku. Hilangkan rasa ini dan anggap seperti kau dan aku teman. Aku berusaha sewajarnya, tetapi kau memancingku dengan semua yang aku suka. Musik, gambar, typografi, photo, dan coffee . Lebih jauh mengenalmu membuatku takut. Aku takut kehilanganmu sebagai teman diskusi, sebagai teman yang membantuku untuk melatih kemampuanku mengenal kopi. Kemampuan membuat lidah lebih peka dengan citarasa kopi dan kemampuan untuk kembali menulis. [Jkt, 25/10’15 : 21.08] Aku merasa yang aku alami selama ini ialah sebuah mimpi. Semua hal-hal menakjubkan datang begitu saja. Semua ini berpengaruh positif pada diriku. Ketika berimajinasi mengenai kisah ajaib, aku menanyakan pada diri sendiri. Apakah aku sedang koma? Lalu, hal-hal yang terjadi selama ini ialah mimpi di dalam komaku. Jika, ya, aku yakin akan menyesal ketika sadar. Namun, jika aku ditakdirkan untuk bangun lagi, aku pasti akan mengingat kisah mengesankan itu dan akan mempunyai semangat hidup yang l...

Kembalilah Meskipun Hanya dengan Satu Kata

“Kopi menjadi salah satu sajian lengkap setiap hari. Aku tak pernah menyalahkan mereka yang sudah tidak bisa lepas dari cairan hitam pekat itu.” KOPI selalu mengingat dan menyajikan semua cerita hidup yang kompleks, memberikan rasa berbeda, mampu membangkitkan kerja keras otak untuk berpikir. Kopi itu tidak tumbuh di sembarang tempat, kopi itu dihasilkan dari buah bukan biji, kopi itu mempunyai warna yang sederhana namun elegan, kopi itu mempunyai aroma yang menggugah selera, kopi itu mempunyai perpaduan rasa pahit dan manis, kopi itu mempunyai nilai seni yang tinggi, dan kopi itu mempunyai filosofi dari setiap jenisnya. “Kopi itu penuh cinta”. Mungkin satu kata tanpa suara yang kemudian berakhir menjadi satu kata indah. Seiring dengan semua cerita kopi yang sudah merasukiku, pada waktu inilah penyadur kopi terhebat dalam hidupku menghilang. Menghilang semuanya, tulisan, cerita keseharian, hobi, kebiasaan, dan pengalamannya. Aku merindukan cerita tentang kopimu, aku merind...

Captain Marvel: Jembatan Superhero Avengers

Superhero Lovers pasti menunggu-nunggu film yang satu ini karena masih berhubungan dengan Avengers, yaitu perlawanan superhero di bumi dengan Alien. Captain Marvel merupakan film superhero solo wanita yang pertama kali diproduksi oleh Marvel Studios. Vers (Brie Larson) menjadi sosok superhero tak terkalahkan di Bangsa Kree tetapi yang ia ingat hanya Dr. Lowson. Merasa bahwa Dr. Lowson berada di antara dua dunia akhirnya Vers mencoba menelusuri. Penelusurannya itu membuat ia mendarat di Bumi ketika perang dengan bangsa Skrull. Keberadaan Vers di Bumi terdeteksi oleh Nick Fury dan Agen Coulson. Perjalanannya dengan Fury, dari mulai kejar-kejaran dengan Agen S.H.I.E.L.D, perlawanannya dengan beberapa bangsa Skrull yang ikut terjebak di Bumi, hingga bertemu dengan sahabat lamanya Maria Rambeau (Lashana Lynch) membuka siapa sosok Vers yang sebenarnya. Dari sinilah Fury tahu asal kekuatan yang dimiliki Vers hingga sulit ditaklukkan. Vers akan menjadi jembatan Avengers: EndG...