Langsung ke konten utama

Jangan Tunggu Langit Runtuh

Photo by, Muhammad N.G

Jangan tunggu langit runtuh lantas kau baru tahu kemana kau harus melangkah~
--o0o--

KATANYA dunia ini luas, tetapi terkadang terlalu sempit untuk kabur dari masa lalu. Dunia memang luas, waktu lah yang membuat dunia terasa sempit. Mengapa bisa begitu? Karena waktu t’lah tersusun rapih untuk mempertemukan kita dengan segalanya yang pernah kita temukan.
Menurut sains bahwa waktu relatif atau tidak pasti. Mengapa begitu? Padahal waktu bisa ditentukan lewat jam. Ya, memang bisa ditentukan lewat putaran jam, tetapi apakah menit dan detik akan pasti berada pada angka tertentu? Tidak.
Waktu memang relatif, itu mengapa waktu mampu menciptakan momen seperti yang pernah terjadi. Seperti dejavu—itu lebih mengerikan karena merasa pernah berada pada momen tersebut padahal tidak pernah—yang terkadang mematungkan diri sendiri untuk mengingat hal demikian.
Waktu itu persis seperti jam yang berjalan tetapi pada area itu-itu saja. Waktu berotasi pada porosnya tetapi mampu membelenggu setiap manusia untuk berpikir dan melangkah. Dua hal itu tidak dapat terpisahkan selama kita masih mau berada di bumi ini.
Di sudut sana ada ribuan titik yang mengarah pada banyak jalan. Apakah hanya perlu memilih satu titik dan pasrah dengan keberuntungan atau musibah? Tidak. Berpikir dan menentukan langkah merupakan cara agar mampu melihat bagaimana setiap titik itu.
Aku pernah bertemu dengan seseorang yang terus-terusan bertanya “untuk apa kita diciptakan?”, “untuk apa kita di bumi ini kalau akhirnya kita akan mati”. Pertanyaan yang jawabannya sebenarnya membodohkan diri dia sendiri.
Aku memiliki dua pandangan yang terfokus pada satu objek, yaitu dia sendiri. Pertama, ia belum menemukan jati diri, di mana ia tidak memiliki langkah pasti untuk menghabiskan hidupnya di dunia. Lebih baik berjalan melawan arus untuk mendapatkan jati diri daripada mengikuti arus hanya untuk pencitraan. Kedua, ia tidak mau tahu bagaimana kelanjutan jawaban dari pertanyaannya yang akan mendatangkan pertanyaan baru lalu mendengarkan jawabannya kemudian menghasilkan pertanyaan lagi, dan terus seperti itu. Pertanyaan seperti itu terlalu panjang untuk dijelaskan jika hanya dengan menancapkan telinga di depan orang yang memberikan jawaban. Tanpa berpikir kembali, semua itu akan berlalu begitu saja dan menciptakan individu yang masa bodoh.
Photo by, Muhammad N.G

Ya, jangan pernah tunggu langit runtuh dan kita tidak tahu bagaimana indahnya dunia. Sebelumnya, dunia yang katanya indah ini juga tidak serta-merta dapat diterjemahkan begitu saja. Ketika dunia dipandang dengan mata, semua orang akan mengatakan bahwa dunia ini indah. Namun, berbeda dengan mereka yang membawa mata hatinya ikut berkelana. Langkah kakinya tidak akan sia-sia ketika makna tersimpan dalam ingatannya.
Lalu, kata yang tepat untuk itu ialah “Bumi tidak akan hidup tanpa langit, karena dua hal itu yang membentuk dunia itu ada. Dunia itu sangat indah. Indah untuk mencari setiap makna dari setiap langkah.”[]Prav




Prajna Vita
Jakarta, 28 Februari 2017
22.47


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tak Salah Masuk Labirin

LEPASKAN rasa ini dan fokus pada tujuanku. Hilangkan rasa ini dan anggap seperti kau dan aku teman. Aku berusaha sewajarnya, tetapi kau memancingku dengan semua yang aku suka. Musik, gambar, typografi, photo, dan coffee . Lebih jauh mengenalmu membuatku takut. Aku takut kehilanganmu sebagai teman diskusi, sebagai teman yang membantuku untuk melatih kemampuanku mengenal kopi. Kemampuan membuat lidah lebih peka dengan citarasa kopi dan kemampuan untuk kembali menulis. [Jkt, 25/10’15 : 21.08] Aku merasa yang aku alami selama ini ialah sebuah mimpi. Semua hal-hal menakjubkan datang begitu saja. Semua ini berpengaruh positif pada diriku. Ketika berimajinasi mengenai kisah ajaib, aku menanyakan pada diri sendiri. Apakah aku sedang koma? Lalu, hal-hal yang terjadi selama ini ialah mimpi di dalam komaku. Jika, ya, aku yakin akan menyesal ketika sadar. Namun, jika aku ditakdirkan untuk bangun lagi, aku pasti akan mengingat kisah mengesankan itu dan akan mempunyai semangat hidup yang l...

Perjalanan dalam Misi Mencicipi Kuliner Lokal dan Bagaimana Kuliner Mendominasi Kehidupan

Aruna & Lidahnya Laksmi Pamuntjak Gramedia November 2014 (Cetakan Pertama) 432 Halaman 978-602-03-0852-4 Rp 78.000,- Sebuah novel tentang makanan, perjalanan, dan konspirasi. Laksmi Pamuntjak mampu menyuguhkan karya fiksi yang mengaitkan kuliner dengan konsep kehidupan. Dalam kasus flu unggas yang terjadi secara serentak di delapan kota di Indonesia, Aruna yang bekerja sebagai konsultan epidemiologi atau disebut “Ahli Wabah” ditugaskan melakukan penelitian. Dalam kesempatan penelitian itu Aruna bersama dua karibnya, Bono dan Nadezhda yang terobsesi terhadap makanan memanfaatkan perjalanannya untuk menikmati kuliner lokal. Dalam misi pencicipan cita rasa makanan bukan hanya mengetahui makanan secara umum, tetapi bagaimana makanan telah mendominasi kehidupan. Konsep kehidupan seperti realita sosial, politik, agama, dan sejarah yang tak hanya berkaitan dengan kolusi, korupsi, konspirasi, dan misinformasi, tetapi juga menyatukan cinta dan pertemanan. Cara...

Gelar Inagurasi IndiHome Blogger Days 2021 Secara Virtual dan Pengumuman Pemenang Blog Competition Blogger Days 2021

IndiHome menggelar Inagurasi IndiHome Blogger Days 2021 secara virtual pada 23 Desember 2021. Acara ini merupakan acara puncak Blogger Days 2021 yang diisi dengan event menulis blog dengan tema “Peran IndiHome Membangun Kedaulatan Digital Indonesia”. Blog Competition IndiHome Blogger Days 2021 berjalan selama 1 bulan, yaitu tanggal 10 November 2021 dan berakhir pada 10 Desember 2021. Sebanyak 203 artikel masuk ke dewan juri untuk proses seleksi. Event ini merupakan kepedulian IndiHome untuk menciptakan digital Indonesia yang berkolaborasi apik dengan para blogger di seluruh Indonesia. Tidak hanya itu, program ini juga menjadi salah satu tujuan IndiHome untuk melahirkan karya-karya hebat di seluruh Indonesia. Khususnya menulis karena menulis merupakan skill khusus yang harus dilatih. Selain itu, menjadi bahan feedback untuk meningkatkan penulis para blogger. Bersama pemerintah ingin memberikan kedaulatan digital ke seluruh pulau-pulau di Indonesia agar bisa terkoneksi.  Acara juga d...