Langsung ke konten utama

Berikan Aku Kopi Agar Aku Bisa Statis, Tetapi Tetap Dinamis

Photo by, Muhammad N.G

Temani aku ketika senja dengan secangkir kopi hitam, karena aku tahu dari mulai rasa apa yang ingin aku ceritakan.

BANGUNKAN aku subuh agar aku terus menanti senja. Tidurkan aku siang agar aku berteman dengan malam. Mengingatkanku pada waktu yang kian cepat berlalu dan penyesalanku karena peluang lepas begitu saja dari genggaman.

Ini bukan soal cinta, ini soal kehidupan. Mengarah pada kopi, karena bagiku kopi berperan di dalam kehidupan. Sejatinya, kafein membuat daya otak berpikir lebih cepat. Benar, kekurangan kafein membuatku tidak bisa memikirkan langkah untuk sebuah tujuan. Waktuku berlalu tanpa tujuan dan peluang hilang dari genggaman.

Aku merindukan kopi, dimana aku bisa memikirkan banyak hal dalam satu langkah untuk beberapa tujuan. Aku tahu pencapaiannya tidak selalu berjalan mulus. Namun, setidaknya aku masih berpikir untuk menyusun rencana yang aku harus siap dengan kegagalan pada salah satunya.

Dekatkan aku dengan kopi agar aku tetap dekat dengan-Mu. Agar aku diam mendengar detak jarum jam dan aku mengerti bahwa waktu berjalan cepat.

Untuk kali ini, aku masih berada pada titik pahit, dimana aku harus berjuang melewati untuk menemukan manisnya. Aku tahu itu membutuhkan waktu, lalu, tolong, jangan lagi biarkan aku jatuh dalam jurang kegabahan. Berikan aku kopi agar aku bisa statis, tetapi tetap dinamis.[]Prav




Prajna Vita_
Jakarta, 4 April 2016
11.59




tag: #coffee #literasi #night #life #prosa

Komentar

  1. video game rom hack nes - vimeo
    Viscosity Viscosity Viscosity Viscosity Viscosity Viscosity Viscosity Viscosity Viscosity Viscosity Viscosity Viscosity Viscosity Viscosity Viscosity Viscosity Viscosity Viscosity youtube converter Viscosity Viscosity Viscosity Viscosity Viscosity Viscosity Viscosity

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tak Salah Masuk Labirin

LEPASKAN rasa ini dan fokus pada tujuanku. Hilangkan rasa ini dan anggap seperti kau dan aku teman. Aku berusaha sewajarnya, tetapi kau memancingku dengan semua yang aku suka. Musik, gambar, typografi, photo, dan coffee . Lebih jauh mengenalmu membuatku takut. Aku takut kehilanganmu sebagai teman diskusi, sebagai teman yang membantuku untuk melatih kemampuanku mengenal kopi. Kemampuan membuat lidah lebih peka dengan citarasa kopi dan kemampuan untuk kembali menulis. [Jkt, 25/10’15 : 21.08] Aku merasa yang aku alami selama ini ialah sebuah mimpi. Semua hal-hal menakjubkan datang begitu saja. Semua ini berpengaruh positif pada diriku. Ketika berimajinasi mengenai kisah ajaib, aku menanyakan pada diri sendiri. Apakah aku sedang koma? Lalu, hal-hal yang terjadi selama ini ialah mimpi di dalam komaku. Jika, ya, aku yakin akan menyesal ketika sadar. Namun, jika aku ditakdirkan untuk bangun lagi, aku pasti akan mengingat kisah mengesankan itu dan akan mempunyai semangat hidup yang l...

Resensi: Catatan Juang, Membuat Seseorang Berani Bertindak

Photo by Prajna Vita Judul: Catatan Juang Penulis: Fiersa Besari Penerbit: Media Kita Cetakan: Pertama, 2017 Tebal: vi + 306 hal ISBN: 978-797-794-549-7 “Seseorang yang akan menemani setiap langkahmu dengan satu kebaikan kecil setiap harinya”, tertanda Juang. PERNAH terinspirasi dari seseorang? Inspirasi bisa datang dari mana saja. Dari orang, film, karya seni, hal-hal sekitar, lagu, musik, atau bahkan tulisan. Namun, bagaimana jika terinspirasi dari sebuah barang kepunyaan seseorang yang belum dikenal dan mampu mengubah dunia? Apakah itu sebuah Konspirasi Alam Semesta? Ya, karena semesta yang mendukung apa yang akan terjadi. Seperti halnya, semesta akan membawamu pada zona nyaman atau tidak, begitupun sebaliknya, akan membawamu keluar dari zona nyaman atau tidak. Kita juga tidak pernah salah keluar dari zona nyaman apabila semesta mendukung. Setiap konspirasi mungkin akan menyulitnya dan kau sendirilah yang akan tahu seberapa besar kau bisa menggapainya....

Perjalanan dalam Misi Mencicipi Kuliner Lokal dan Bagaimana Kuliner Mendominasi Kehidupan

Aruna & Lidahnya Laksmi Pamuntjak Gramedia November 2014 (Cetakan Pertama) 432 Halaman 978-602-03-0852-4 Rp 78.000,- Sebuah novel tentang makanan, perjalanan, dan konspirasi. Laksmi Pamuntjak mampu menyuguhkan karya fiksi yang mengaitkan kuliner dengan konsep kehidupan. Dalam kasus flu unggas yang terjadi secara serentak di delapan kota di Indonesia, Aruna yang bekerja sebagai konsultan epidemiologi atau disebut “Ahli Wabah” ditugaskan melakukan penelitian. Dalam kesempatan penelitian itu Aruna bersama dua karibnya, Bono dan Nadezhda yang terobsesi terhadap makanan memanfaatkan perjalanannya untuk menikmati kuliner lokal. Dalam misi pencicipan cita rasa makanan bukan hanya mengetahui makanan secara umum, tetapi bagaimana makanan telah mendominasi kehidupan. Konsep kehidupan seperti realita sosial, politik, agama, dan sejarah yang tak hanya berkaitan dengan kolusi, korupsi, konspirasi, dan misinformasi, tetapi juga menyatukan cinta dan pertemanan. Cara...