Langsung ke konten utama

Ketulusan Akan Menemukan Semua Hal Yang Kau Sukai

‘Aku ingin berpacaran dengan seseorang yang mengetahui hal yang aku suka tanpa perlu kuberitahu’

Kau berhak iri, karena Dilan yang bisa begitu terhadap Milea. Begitu tulus, bukan?

Berusaha mencari apa kesukaannya mampu menumbuhkan rasa ingin tahu yang lebih tinggi dan semakin menumbuhkan rasa cinta.

Namun, langkah itu tidak hanya untuk makhluk ciptaan Tuhan bernama manusia saja. Aku ingin mengibaratkan dengan kopi.

Awalnya aku hanya mengenal kopi ialah sebatas cairan hitam pekat yang pahit. Aku mengenal dengan berbagai paduan rasa yang dikemas menjadi kopi sachet seperti di warung-warung. Aku ingin mengenalnya dan aku ingin tahu lebih jauh karena pecintanya selalu mengatakan bahwa kopi itu istimewa.

‘Katanya’ kopi tidak baik untuk tubuh. Namun, mengapa justru menjadi minuman yang mampu meningkatkan pemikiran secara dinamis –Bergerak perlahan--. Menakjubkan. Aku yang mengenal betul dunia seni, dunia industri kreatif, tak pernah luput melihat para seniman-seniman itu menyelesaikan karya yang ditemani dengan kopi. Bercangkir-cangkir.

Karyanya gila. Sangat gila. Out off the box (tolong jangan tanyakan di mana letak kotaknya, karena aku sudah terlalu pusing memperkarakan perkara).

Aku mencintai kopi karena aku mengenalnya. Aku mengenalnya karena aku mencari tahu apa keistimewaannya.

Sebuah ketulusan untuk benar-benar tahu. Bukan hanya sekadar dekat, bukan hanya bisa menikmati kebersamaannya, bukan hanya bisa memanfaatkannya, bukan hanya untuk meminta bantuan. Namun, berusaha membuatnya merasa istimewa di mata semua orang.





Prajna Vita_
Jakarta, 25 Desember 2015
09.21


*Jika kau peka, kau akan melihat pasanganmu. Apakah kau tahu hal yang ia suka? Apa dia sudah merasa istimewa di mata semua orang karenamu? Tanpa membuktikan dengan apa yang kau katakan, tetapi diungkapkan melalui sikap dan perbuatan.

(Jujur! Aku iri, karena belum ada seseorang yang ingin mengetahui lebih dalam tentangku. Biarlah mereka melihatku seperti manusia kebanyakan atau bahkan lebih rendah. Namun, aku selalu merasa baik-baik saja jika sudah bersama kopi)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Coffee Time: Sebuah Rasa

Photo by, Prajna Farravita Kata apa yang tepat untuk menerjemahkan kompleksitas rasa? Bukan perasaan, tetapi rasa kopi. Bukankah keduanya juga berhubungan? Oh iya, memang keduanya berhubungan sangat erat. Pernah disinggung bahwa kopi perihal candu yang bikin rindu. Ya, rasa kopi memang mencandu dan merindukan. Merindukan pada momen tentunya. Rasa pada sebuah kopi tidak bisa terdeteksi tanpa ada perasaan. Perasaanlah yang mampu menerjemahkan rasa kopi. Terkadang perasaan juga mampu menerjemahkan rasa selain kopi. Rasa rindu. Bisa jadi rindu terhadap kenangan. Saat ini, yang kutahu hidupku berubah. Sebuah rasa yang dulu memang sudah berlalu, tetapi belum sepenuhnya hilang. Pada sebuah labirin itu aku berkutik mencari celah untuk keluar. Ya, aku memang bisa. Lalu, labirin itu kutinggalkan karena aku tidak mau menjadi konflik pada kebahagiaan orang yang pernah kusayangi. Sebuah rasa itu pertama kali kupunyai dan pertama kali pula membuatku kecewa. Aku jatuh sejatuh-jatuhnya tanp

Tidak Mempunyai Rencana Menetap di Satu Kota, Sewa Rumah Menjadi Pilihan

Anda seorang profesional muda? Pasti masih menginginkan pengembangkan kemampuan yang lebih tinggi lagi. Perpindahan dari satu kota ke kota lain kerap terbesit. Mencari pengalaman ke daerah lain memang cara terbaik agar mendapat apa yang diinginkan. Apalagi untuk seseorang yang harus berpindah ke luar negeri untuk melanjutkan studi atau bekerja. Perlu diketahui juga, bahwa berpindah dari satu kota ke kota lain atau dari satu negara ke negara lain bukan hanya mendapatkan pengalaman, tetapi menemukan beragam kehidupan lain. Apabila Anda mempunyai perencanaan seperti itu, lalu bagaimana Anda tinggal di daerah pilihan Anda? Tidak dipungkiri, setiap orang menginginkan tempat tinggal tetap untuk masa depan. Perencanaan tersebut merupakan salah satu nilai kemapanan dalam kehidupan mendatang. Namun, jika Anda seorang profesional muda dan tidak berencana menetap di suatu daerah serta menginginkan pengalaman yang terus baru, pasti tidak mempunyai perencanaan matang untuk investasi berupa ruma

Berbisik pada Bumi Agar Didengar Oleh Langit

Aku tidak tahu mengapa aku ingin membisikkan pada bumi agar didengar oleh langit.   Mungkin, pada hari itu aku sedikit takut membicarakan langsung pada langit. Maka, kubisikkan ke bumi terlebih dahulu, agar langit tahu perlahan. Aku tidak ingin kebahagiaan ini aku rasakan sendiri. Aku ingin berterima kasih pada-Nya melalui celah-celah indra yang kurasakan ketika aku mengingat-Nya. Melalui hujan yang menyapa bumi, aku bisikkan pada titik air hujan yang menempel pada kaca agar disampaikan ke bumi. Bahwa, aku di sini, yang terus meminta, agar aku menjadi orang yang dicari oleh orang yang aku cari. Pada tanggal satu yang dikuti empat, pada dua belas bulan dalam setahun berhenti di angka dua, pada tahun dua kosong satu enam, dan pada waktu sepertiga malam, tulisan itu mengalir pada senja, pukul tujuh belas di menit ke lima, satu prosa mengalir saat ditemani sapaan langit terhadap bumi.  Aku telah menemukan hamba-Nya yang membuatku lebih dekat dengan-Nya, hamba-Nya yang menyadarka