Langsung ke konten utama

Kopi! Kehidupan?

Photo by, Prajna Farravita

"Kopi berasal dari buah bukan dari biji dan mengapa rasa pahit di dalamnya yang selalu menjadi perkara? Padahal, kopi akan meninggalkan rasa manis setelahnya. Melihat hal demikian, disadari atau tidak, bahwa kopi mengambil peran di dalam kehidupan."

KEHIDUPAN di dunia ini tidak sepenuhnya selalu mulus. Banyak rasa pahit yang menjadi awal untuk mendapatkan kemanisannya. Sama seperti kopi, rasa pahit yang akan pertama kali menyentuh indra pencecap, tetapi rasakan setelahnya, rasa manis itu akan hadir. Jika kau tidak bisa menerima rasa pahit di dalam kopi, bagaimana bisa kau menerima pahitnya hidup.

Para peminum kopi menyukai minuman hitam pekat itu karena rasa pahitnya. Mungkin bagi orang yang belum menemukan karakteristik rasa di dalam kopi hanya akan menemukan rasa pahit saja. Namun, berbeda dengan mereka yang sudah berkecimpung di dunia kopi. Banyak rasa yang mereka cari untuk menemukan karakteristiknya. Mereka menikmatinya, karena mereka tahu bahwa kopi tidak melulu pahit.

Dibutuhkan kejelihan rasa dan ingatan untuk menemukan perbedaan rasa di masing-masing jenis kopi yang berbeda. Sama seperti kehidupan bukan? Membutuhkan kejelihan rasa untuk tahu bagaimana pahitnya hidup dan kau akan menemukan makna di dalam kehidupan, terutama ketika masalah melilitmu. Jika mendalami rasa kopi akan menemukan rasa lain seperti citrus, earthy, atau rempah, lalu apa yang bisa ditemukan ketika menemukan makna dari sebuah masalah hidup? Bersyukur. Melalui bersyukur kau akan tetap merasa bahagia.

Begitulah ketika kopi mengambil peran dalam kehidupan. Hidup juga tidak akan pernah sempurna dan semua kembali pada diri sendiri, bagaimana cara menyikapi hidupmu agar rasa pahit itu tertutupi. Kopi juga begitu, bagaimana cara seorang barista berseni dengan kopi. Melalui cara berbeda dalam penyeduhan dan penyajian tentu akan menciptakan rasa dan kesan berbeda pula. Kebahagiaan seseorang juga akan berbeda melalui bagaimana orang itu menyikapinya.

Rasa pahit menjadi awal untuk memancing seseorang dalam mencari cara lain untuk mendapatkan kebahagiaan dengan cara masing-masing. Namun, perlu diketahui, bahwa semua keberhasilan itu tidak ada yang sempurna. Kembali lagi pada kopi. Sesempurnanya kopi tetap tidak meninggalkan rasa pahitnya, karena kesempurnaan itu hanya milik Tuhan.[]Prav




Prajna Vita_
Jakarta, April 2016

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Coffee Time: Sebuah Rasa

Photo by, Prajna Farravita Kata apa yang tepat untuk menerjemahkan kompleksitas rasa? Bukan perasaan, tetapi rasa kopi. Bukankah keduanya juga berhubungan? Oh iya, memang keduanya berhubungan sangat erat. Pernah disinggung bahwa kopi perihal candu yang bikin rindu. Ya, rasa kopi memang mencandu dan merindukan. Merindukan pada momen tentunya. Rasa pada sebuah kopi tidak bisa terdeteksi tanpa ada perasaan. Perasaanlah yang mampu menerjemahkan rasa kopi. Terkadang perasaan juga mampu menerjemahkan rasa selain kopi. Rasa rindu. Bisa jadi rindu terhadap kenangan. Saat ini, yang kutahu hidupku berubah. Sebuah rasa yang dulu memang sudah berlalu, tetapi belum sepenuhnya hilang. Pada sebuah labirin itu aku berkutik mencari celah untuk keluar. Ya, aku memang bisa. Lalu, labirin itu kutinggalkan karena aku tidak mau menjadi konflik pada kebahagiaan orang yang pernah kusayangi. Sebuah rasa itu pertama kali kupunyai dan pertama kali pula membuatku kecewa. Aku jatuh sejatuh-jatuhnya tanp

Tidak Mempunyai Rencana Menetap di Satu Kota, Sewa Rumah Menjadi Pilihan

Anda seorang profesional muda? Pasti masih menginginkan pengembangkan kemampuan yang lebih tinggi lagi. Perpindahan dari satu kota ke kota lain kerap terbesit. Mencari pengalaman ke daerah lain memang cara terbaik agar mendapat apa yang diinginkan. Apalagi untuk seseorang yang harus berpindah ke luar negeri untuk melanjutkan studi atau bekerja. Perlu diketahui juga, bahwa berpindah dari satu kota ke kota lain atau dari satu negara ke negara lain bukan hanya mendapatkan pengalaman, tetapi menemukan beragam kehidupan lain. Apabila Anda mempunyai perencanaan seperti itu, lalu bagaimana Anda tinggal di daerah pilihan Anda? Tidak dipungkiri, setiap orang menginginkan tempat tinggal tetap untuk masa depan. Perencanaan tersebut merupakan salah satu nilai kemapanan dalam kehidupan mendatang. Namun, jika Anda seorang profesional muda dan tidak berencana menetap di suatu daerah serta menginginkan pengalaman yang terus baru, pasti tidak mempunyai perencanaan matang untuk investasi berupa ruma

Berbisik pada Bumi Agar Didengar Oleh Langit

Aku tidak tahu mengapa aku ingin membisikkan pada bumi agar didengar oleh langit.   Mungkin, pada hari itu aku sedikit takut membicarakan langsung pada langit. Maka, kubisikkan ke bumi terlebih dahulu, agar langit tahu perlahan. Aku tidak ingin kebahagiaan ini aku rasakan sendiri. Aku ingin berterima kasih pada-Nya melalui celah-celah indra yang kurasakan ketika aku mengingat-Nya. Melalui hujan yang menyapa bumi, aku bisikkan pada titik air hujan yang menempel pada kaca agar disampaikan ke bumi. Bahwa, aku di sini, yang terus meminta, agar aku menjadi orang yang dicari oleh orang yang aku cari. Pada tanggal satu yang dikuti empat, pada dua belas bulan dalam setahun berhenti di angka dua, pada tahun dua kosong satu enam, dan pada waktu sepertiga malam, tulisan itu mengalir pada senja, pukul tujuh belas di menit ke lima, satu prosa mengalir saat ditemani sapaan langit terhadap bumi.  Aku telah menemukan hamba-Nya yang membuatku lebih dekat dengan-Nya, hamba-Nya yang menyadarka