http://ottencoffee.co.id |
AKU beruntung mengenal kopi. Pada usia 20 tahun ini, di mana aku harus memikirkan banyak hal untuk diriku sendiri dan keluarga. Memikirkan masa depan yang lebih bermanfaat karena masa labilku telah berakhir. Ketika sudah berkepala dua ini harus lebih membuka pikiranku karena aku hidup tidak jauh dari orang-orang yang sayang padaku. Memasuki gerbang kedewasaan ini ternyata kopi dapat membuka pikiranku lebih baik. Aku juga merasa beruntung dipertemukan dengan orang-orang yang lebih banyak terlibat di dunia kopi.
Selain kopi bisa diibaratkan seperti kehidupan, kopi juga sebuah perjalanan. Perjalalanan itu mempunyai banyak rasa, termasuk rasa pahit yang akan meninggalkan manis alami. Rasa manis itu datangnya di akhir, maka untuk mendapatkannya harus melalui sebuah perjalanan yang memang cukup membutuhkan waktu. Namun, hasil yang didapatkannya pun jangan ditanya lagi. Patut disyukuri.
Perjalanan penyeduhan kopi yaitu menunggu tetes demi tetes jika menggunakan seduhan manual. Hal itu dilakukan untuk menghasilkan rasa terbaik. Aku tidak akan mengatakan agar mendapatkan rasa yang sempurna, karena sesempurna apapun kopi yang kaubuat tetap rasa pahit itu tak akan pernah hilang.
Aku merasakan bagaimana kopi merubah hidupku. Pikiranku terbuka ketika cairan hitam pekat itu merasuki seluruh otak. Aku merasakan kepekaan pada semua indra. Kopi membuat pikiranku tidak berhenti di satu tempat. Aku memikirkan apa yang harus aku lakukan untuk mendapatkan semua tujuanku. Semua yang akan aku dapatkan nanti bukan hanya untukku, tetapi aku juga memikirkan bagaimana semua perjalananku bisa berarti untuk orang lain. Aku berani melangkah lebih jauh dan berusaha menghilangkan rasa takut.[]Prav
Prajna Vita_
Jakarta, 24 Januari 2016
17.38
Komentar
Posting Komentar