Langsung ke konten utama

Parade Para Monster: Berbeda Bukan Berarti Menakutkan


Judul Buku: Parade Para Monster
Penulis: Eva Sri Rahayu
Penerbit: Clover
Tebal: 312 hal

Menjadi berbeda terkadang bisa membahayakan diri sendiri. Seperti yang dialami oleh Wenna, di mana ia merahasiakan tentang perbedaannya kepada teman-temannya. Bagaimana tidak, hal-hal aneh yang ada di tubuh Wenna, bisa membuat teman-temannya tidak mau lagi dekat dengannya. Menghindari hal itu Wenna lebih memilih untuk menjaga jarak dari mereka.

Kemampuannya yang bisa disebut sebagai monster ternyata membawanya pada dunianya. Hari Helloween menjadi hari di mana Wenna bisa mengekspresikan dirinya sebagai monster. Pada saat itu Wenna mendapatkan undangan ke Far-Far Away (sebuah tempat para monster berkumpul), Wenna akhirnya berangkat dengan Jack (sahabatnya yang juga memiliki kemampuan sema dengan Wenna).

Dalam masa karantina menunggu datangnya festival Helloween. Banyak terjadi kecurigaan-kecurigaan yang dirasakan oleh Jack. Piter yang mendekati Wenna dan membuat Wenna jatuh hati terkadang membuat Jack cemburu. Wenna yang selektif terhadap orang lain tetapi ia mampu menceritakan rahasia dirinya kepada Piter. Entah mengapa Wenna percaya terhadap Piter. Namun, adanya hal-hal aneh yang terjadi di Far-Far Away dan area festival membuat Wenna curiga terhadap Piter. Di bagian inilah konflik demi konflik muncul yang membuat pembaca menantikan apa yang akan terjadi berikutnya.

Novel Fantasi ini mampu membuat pembaca ikut berimajinasi dan mengikuti alur yang dibawakan oleh Wenna. Parade Para Monster juga mampu membawa pembacanya untuk ikut dalam sebuah festival dunia yang diperingati setiap tanggal 31 Oktober. Perayaan Helloween merupakan festival yang dikenal dunia dan kemunculan novel ini juga sangat tepat. Pada saat Helloween berlangsung.

Melihat dari desain, desain cover sudah mendukung dengan genre novel ini, yaitu fantasi. Ketika membaca lembar demi lembar, terdapat ilustrasi hitam putih di dalamnya. Ilustrasi tersebut sangat menarik dan cocok dalam mendukung novel fantasi ini. Namun, dari segi layout atau tata letak, masih terdapat satu baris terdapat di akhir halaman atau awal halaman. Hal ini cukup mengganggu mata pembaca. Meskipun demikian, desain yang dibawakan sudah mewakili cerita Parade Para Monster yang misterius.[]

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tak Salah Masuk Labirin

LEPASKAN rasa ini dan fokus pada tujuanku. Hilangkan rasa ini dan anggap seperti kau dan aku teman. Aku berusaha sewajarnya, tetapi kau memancingku dengan semua yang aku suka. Musik, gambar, typografi, photo, dan coffee . Lebih jauh mengenalmu membuatku takut. Aku takut kehilanganmu sebagai teman diskusi, sebagai teman yang membantuku untuk melatih kemampuanku mengenal kopi. Kemampuan membuat lidah lebih peka dengan citarasa kopi dan kemampuan untuk kembali menulis. [Jkt, 25/10’15 : 21.08] Aku merasa yang aku alami selama ini ialah sebuah mimpi. Semua hal-hal menakjubkan datang begitu saja. Semua ini berpengaruh positif pada diriku. Ketika berimajinasi mengenai kisah ajaib, aku menanyakan pada diri sendiri. Apakah aku sedang koma? Lalu, hal-hal yang terjadi selama ini ialah mimpi di dalam komaku. Jika, ya, aku yakin akan menyesal ketika sadar. Namun, jika aku ditakdirkan untuk bangun lagi, aku pasti akan mengingat kisah mengesankan itu dan akan mempunyai semangat hidup yang l...

Resensi: Catatan Juang, Membuat Seseorang Berani Bertindak

Photo by Prajna Vita Judul: Catatan Juang Penulis: Fiersa Besari Penerbit: Media Kita Cetakan: Pertama, 2017 Tebal: vi + 306 hal ISBN: 978-797-794-549-7 “Seseorang yang akan menemani setiap langkahmu dengan satu kebaikan kecil setiap harinya”, tertanda Juang. PERNAH terinspirasi dari seseorang? Inspirasi bisa datang dari mana saja. Dari orang, film, karya seni, hal-hal sekitar, lagu, musik, atau bahkan tulisan. Namun, bagaimana jika terinspirasi dari sebuah barang kepunyaan seseorang yang belum dikenal dan mampu mengubah dunia? Apakah itu sebuah Konspirasi Alam Semesta? Ya, karena semesta yang mendukung apa yang akan terjadi. Seperti halnya, semesta akan membawamu pada zona nyaman atau tidak, begitupun sebaliknya, akan membawamu keluar dari zona nyaman atau tidak. Kita juga tidak pernah salah keluar dari zona nyaman apabila semesta mendukung. Setiap konspirasi mungkin akan menyulitnya dan kau sendirilah yang akan tahu seberapa besar kau bisa menggapainya....

Perjalanan dalam Misi Mencicipi Kuliner Lokal dan Bagaimana Kuliner Mendominasi Kehidupan

Aruna & Lidahnya Laksmi Pamuntjak Gramedia November 2014 (Cetakan Pertama) 432 Halaman 978-602-03-0852-4 Rp 78.000,- Sebuah novel tentang makanan, perjalanan, dan konspirasi. Laksmi Pamuntjak mampu menyuguhkan karya fiksi yang mengaitkan kuliner dengan konsep kehidupan. Dalam kasus flu unggas yang terjadi secara serentak di delapan kota di Indonesia, Aruna yang bekerja sebagai konsultan epidemiologi atau disebut “Ahli Wabah” ditugaskan melakukan penelitian. Dalam kesempatan penelitian itu Aruna bersama dua karibnya, Bono dan Nadezhda yang terobsesi terhadap makanan memanfaatkan perjalanannya untuk menikmati kuliner lokal. Dalam misi pencicipan cita rasa makanan bukan hanya mengetahui makanan secara umum, tetapi bagaimana makanan telah mendominasi kehidupan. Konsep kehidupan seperti realita sosial, politik, agama, dan sejarah yang tak hanya berkaitan dengan kolusi, korupsi, konspirasi, dan misinformasi, tetapi juga menyatukan cinta dan pertemanan. Cara...